Senin, 05 Agustus 2013

200ribu pertamaku


          “Memiliki uang sendiri, kalian bisa bayangin nggak sih? Ketika kita bisa membayar sekolah sendiri,? jajan dengan uang hasil keringat sendiri?, pasti asik, dan pasti bangga, setidaknya itulah yang kurasakan waktu itu, saat kondisi ekonomi keluargaku sedang minus-minusnya, dan aku harus di titip rawatkan pada pamanku karena ibuku tidak punya biaya untuk semua keperluan sekolahku, makan kami bertiga, belum lagi kakak.ku yang belum selesai kuliahnya. Ketika ayah pergi menghadap ilahi, inilah proses dimana metamorfosaku dimulai.”


          Kembali di tahun 2006 saat ayahku pergi, waktu itu aku masih berumur 11 tahun, 3 bulan lagi aku masuk smp, mungkin akan sangat membantu kalau ayah punya ansuransi yang bisa di klaimkan, atau tabungan yang bisa di ambil atau pensiunan juga tidak apa, namun, ayahku hanyalah guru les bahasa inggris privat, yang mengajar dari rumah ke rumah, yaa, meski murid ayahku dari kalangan konglongmerat semua, tapi itu hanya asik saat ayahku masih sanggup mengajar, kalau ayah masih sanggup mengajar, hidupku nyaman banget, mau minta apa? Pasti dibelikan,  namun  ketika ayah jatuh sakit, uangnya habis untuk rumah sakit, saat ayahku pergi, masih banyak cicilan yang belum terlunasi

Kamis, 04 Juli 2013

jombloitus tidakus sipilus

        Mempunyai kemampuan dalam membuat peta di atas bantal (bahasa ilmiahnya : ngiler,) di tambah, syndrome susah bangun yang mulai kumat, ples tinggal serumah dengan kepala sekolah, adalah sesuatu banget mem, oh ya, aku di rumahnya pak kepala sekolahku ini di kandangin bareng anaknya di dalem satu kamar, anaknya seumuran denganku, tapi dia terlambat sekolah, jadi status sosialnya dia masih adek kelasku, aku dan imung/anaknya kepsekku, mempunyai kemampuan yang sama dalam menggambar peta buta di atas bantal, namun imung lebih hebat, tidak hanya bisa menggambar  peta 2 dimensi, tapi lebih ke peta 3 dimensi, kalo aku masih level 2 dimensi, jadi ilerku hanya mengalir membentuk gambar peta dan pulau, lalu mengering , kalo iler yang dimiliki imung, iler itu mengalir, terus membentuk gambar peta dan pulau, lalu di beberapa tempat ada iler yang menggumpal, lalu mengeras kayak stalagnit di goa maharani, dan finally, pas pagi-pagi tiap bangun tidur, setelah mulet-mulet, serong kanan, haluan kiri, garuk-garuk pantat, dan setelah mencoba mengingat-ingat  dimana, siapa dan apa, kita saling memamerkan hasil karya terhebat kita, aku dengan peta 2 dimensiku, imung dengan peta 3 dimensinya disertai miniatur gunung dan lembah, selain kemampuan luar biasanya dalam memproduksi iler, dia juga memiliki kemampuan untuk membunuh populasi nyamuk didalam kamar hanya dengan membuka mulutnya, banyak ahli berhipotesis mungkin nafas yang keluar dari pembuat peta terhebat ketika bangun tidur mengandung hidrogen sulfida, nggak heran jika populasi nyamuk akan musnah di pagi hari. beda dengan aku,  kalo suatu saat kita bertemu, entah itu karena kecelakaan, ato kalian emang sudah di takdirkan bertemu denganku, kalian akan tau bahwa aku berbeda dengan manusia lain, gas yang keluar dari mulutku ketika bangun tidur tidak beracun malah di percaya dapat digunakan sebagai terapi penyakit hidung congek ! percayalah ! believe it or not, its your faith !, mungkin kelak saat aku dewasa, aku akan membuka terapi hidung congek, karena bisnis ini dipercaya mempunyai prospek yang cukup bersinar di masa depan, dimana di tahun 2021, akan sangat banyak manusia yang mengidap ke-congek-an pada idung ! behahahahaha :D
   Heemmm kalo dipikir-pikir Bekerja dirumah  kepala sekolahku ini juga memiliki beberapa ke-enakan dan tidaknya sih, kebetulan kepala sekolahku ini juga ngajar matematika di sekolah, 
keuntungan yang terjadi diantaranye :
1)      Ketika pak kepsek mbuat soal yang akan di buat ulangan besok, terkadang aku berhasil mencuri pandang, soal apa yang akan keluar besok wkwkwkw
2)      Disaat aku kesulitan ngerjain pr matematika, aku dengan enjoynya bertanya, begimana mengerjakan pr terkutuk itu
3)      Kalo ada buku penunjang pelajaran, macem LKS, ato buku paket, aku di gratisin, jadi nggak usah beli
Tapi ketidak-enakan-nya juga ada, contohnya nih :
1)      Harus men-taati peraturan di dalem rumah pak kepsekku, kayak...
2)      Hampir tiap minggu ada kerja bakti, ngatur ulang posisi perabotan, posisi mesin potokopi, ndesain ulang taman, wah macem2 dah, ada aja, hal yang harus di lakuin tiap hari minggu
3)      Kalo makan harus pake mulut (yaiyalah, tu makanan mo lu masukin lewat kuping?)
4)      Kalo kencing harus di toilet, nggak boleh ngangkang dibawah pohon lagi L uwooohh
5)      Dan ini yang terakhir, kalo boker diwajibkan CEBOK !!!

Selain ke-enakan dan ketidak enakan di atas, banyak hal yang aku dapetin pas kerja di mari, salah satunya aku bisa tau sifat dan karakteristik kepala sekolahku ini, sehingga memudahkanku, pas disuruh berperan jadi “kepala sekolah” waktu nampilin teater untuk melepas kelulusan kelas 3, sebuah pertunjukan terakhir untuk melepas angkatanya si indah, itu berarti, aku sudah tidak akan satu sekolah lagi dengan indah, aku tidak akan terus-terusan menahan perasaan galau saat memandang wajah tu perempuan, jujur saja, aku tu tipikal cowok yang setia mem(cia elah, gayamu dab), beneran, meski udah di tolak, tapi masih ada saja, rasa serrrrrr kalo ketemu dia.  Tapi dengan perpisahan ini, akan ku sukseskan program penghapusan  nama indah dari database hatiku, aku harus mof on, aku harus bisa beralih hati, aku udah bosen ngejomblo, (sumpeh dah, bosen bener mamen,)


Oh ya mem, apakah jomblo itu kutukan? Apakah jomblo itu nasib? Apakah jomblo itu turunan? Apakah jomblo itu adalah syndrome endemik indonesia? .
Pertanyaan itu bergumul hebat di kepalaku, saat aku bangun tidur, pertanyaan2 itu merasuki otakku, saat boker, pertanyaan itu terasa kuat di penciumanku, saat aku mau tidur, pertanyaan itu yang melelahkan pikiranku. Hmm nggak kerasa aku udah ngejomblo selama 2 windu(16 taon) terhitung sejak kelahiranku di tahun SeribuSembilanRatusSembilanPuluhEmpat tanggal 18 bulan tujuh senen pon , meski aku sudah berhasil melupakan indah, yang dewasa ini ku kategorikan, cintaku ke indah itu bukanlah cinta monyet tetapi cinta landak mowhak dengan kepala badak, tapi tetap saja sampai saat itu aku belum jua menemukan sesosok manusia berjenis wanita yang perhatian, yang bisa menemani kegalauanku atas dunia, yang bisa menghiburku dikala aku penat mengurusi kebengkakan anggaran APBN gara-gara konsumsi subsidi BBM yang nggak tepat sasaran, sosok yang perhatian dan merhatiin hal-hal kecil kayak, jangan lupa makan ea, met bobok eaaa, jangan lupa mandi, upilnya jangan dimakan eaa dan menyemangatiku untuk rajin belajar, ato bahasa ilmiahnya banyak yang menyebut sosok itu dengan sebutan CACAR !!!. ,,,,,,,,hmmmm..........eh, maksutku PACAR ding...............
     Dalam pencarianku menemukan sosok itu, ada satu kandidat yang keknya cocok dengan kriteria cewek idaman berdasarkan insting dan naluriku, namanya kiye, dia tuh sahabatnya si indah getoh *ngomong dengan logat bocah alay keselek duren*    ,dia juga satu kos dengan indah, waktu aku nembak indah dulu, dia adalah saksi idup peristiwa naas itu, dimana, saat itu terjadi pembunuhan perasaan yang sangat tidak    berprike-cintalandakberkepalabadak-an (baca: ditolak,) ,  semakin aku berusaha melupakan peristiwa naas tersebut, aku malah tambah keinget-inget terus, dan 2 bulan setelah kejadian, ingatan itu mulai memudar, namun karena pas peristiwa itu terjadi, si kiye ada di tempat kejadian perkara, sekarang malah wajah si kiye yang terus menerus menghantui pikiranku, mencemari mimpiku dan gentayangan di hatiku, saat itulah aku mulai merasa suatu getaran cinta yang tak dapat di hindar lagi, apalagi kala ku menyapa si kiye, sejak rasa serrr terhadap kiye hadir, aku mayan sering cari perhatian dari dia, proses yang kulakukan untuk ngedeketin si kiye inipun bisa di bilang sudah cukup intensip, yaaa meski dia anaknya rada cuek sih, tapi itu bukanlah hal yang berarti untuk bocah ganteng yang pantang menyerah kek aku, mungkin perilaku super ku ini gara-gara aku terlalu memegang satu kata pepatah yang bunyinya, “sebuah batu kalo di tetesin air terus menerus pasti akan berlubang” ,maka dari itu aku jadi selalu semangat  untuk ngedapetin hatinya si kiye, karena aku yakin kalo aku terus berusaha, aku pasti akan bisa melubangi dia *maksutku melubangi hatinya*.
        namun  cintaku harus kukubur idup-idup, karena nenek-nenek nyimeng pun mungkin sudah bisa memprediksi, jawaban apa yang akan di berikan oleh seorang wanita, yang di tembak oleh seorang cowok imut  yang notabennya pernah di tolak oleh sahabat wanita tersebut, di tambah bulan depan dia UNAS?
 “ah sudah pasti aku di tolak” itulah yang menggelayut di pikiranku dan menggelayut di pikiran nenek-nenek nyimeng, karena aku lagi nggak mood untuk di tolak lagi, akhirnya kualihkan darah mudaku untuk fokus berlatih teater, yang kebetulan 2 bulan lagi tampil di acara pelepasan angkatannya si kiye dan indah
 Saturday, may  7........ finally, hasil latihan teater yang sangat melelahkan,  di karenakan, sangat sedikitnya waktu yang aku miliki karena musti bekerja, akhirnya, saat pementasanpun tiba. Oh ya dari kecil aku memang suka banget kalo disuruh tampil didepan ato di panggung, kayak waktu MOS SMP aja, aku selalu ditunjuk buat dikerjain, tapi gak papa, yang penting tampil didepan, begitu pemikiranku. Karena menurutku bakat ektingku tuh , mungkin sudah bisa di sejajarkan dengan joe taslim, jeki cen, nikolas saputera, bahkan bisa di sejajarkan dengan penonton alay di acara musik dahsyat.  Untuk masalah wajah?, aku selalu PD dengan bentuk dan struktur  wajahku, karena dari dulu banyak yang menyebut mukaku kek primus (iye, pria muka sendal),
      Excited? Sudah jelas, kalo biasanya aku suka tampil dipanggung hanya untuk menyalurkan nafsu birahi saja, kalo kali ini beda, aku ingin tampil di panggung karena satu alesan, meski harapanku untuk ngedapetin si kiye keknya dah pudar, aku akan memberikan penampilan terbaikku untuk cari perhatian yang terakhir kali dari kiye, hiks hiks T_T, ini mungkin adalah hari terakhir, aku bisa melihat dan dilihat kiye , aku pasti akan menunjukan yang terbaik yang bisa kulakukan dalam beradu akting dengan pemain teater kawakan lainnya
     Kamipun para pemain teater, duduk di belakang panggung, 30 menit sebelum ngupil eh..tampil, kami mulai gelisah(geli-geli basah), bukan karena grogi, nerves ato herpes, tapi gegara, iyek, pemain peking yang memimpin jalannya musikalisasi diatas panggung belum nongol batang udelnya,  sumpah serapah udah mulai komat-kamit di beberapa mulut anak2 teater, setelah 13,46745 menit berlalu, akhirnya batang paha iyek nongol juga,
Doyok : kemana aja sih lu yek?
Iyek : sori aku barusan ngurus SIM, abisnya aku dengan sukses udah di tilang 6x berturut-turut, mangkanya sama abi aku di suruh ngurus sim secepatnya
Doyok : hah, yaudahlah, untung masih keburu, gimana tadi ujian SIMnya? Sukses ato ngulang??
Iyek : sukses yok, hehehe, simnya sukses dapet nembak, mankanya bisa cepet selese hehehe *nyengir najong*
Doyok : hadeeeehhhh -_-“ yok siap-siap, abis anak-anak tari tampil, giliran kita nih,(doyok berbicara dengan mulutnya)
   Masih menunggu giliran tampil, kamipun ikut menonton pertunjukan tari, yang di bawakan anak-anak ekskul tari dari samping panggung, mereka mbawain tarian entah dari daerah mana? pokok yang jelas ada 3 cewek ABG make kosmetik orang dewasa, dengan baju super meriah abis,  kayak mau karnaval, nari patah-patah dengan iringan musik birama 7/7, lalu menggeliat-liat  dengan PDnya dan memakai make up super tebal, aku memang nggak ngerti sama sekali letak nilai- nilai tari, yang ada aku malah sibuk dengan pertanyaan di otakku, apakah ini syndrome baru di indonesia? Dimana banyak anak baru gede suka menggeliat-nggeliat dan udah pake make up orang dewasa? (katanya sih ngikutin tren)
Aku nggak bisa bayangin jamannya anakku nanti gimana, bukan tidak mungkin di jamannya anak-anaku kelak, anak-anak TK udah pake pembalut, karena popok sudah nggak up to date.
       Back to stage,.. giliran kami tampil pun tiba, dari atas panggung sini bisa kulihat kerumunan ribuan penonton yang ku taksir kira-kira yang nonton sekitar 100-an orang, terdiri dari angkatannya si kiye dan para guru, udah. 
     Bukan menjadi fakta baru lagi, kalo kita lagi beraksi terus ada cewek yang kita suka menyemangati kita dari bangku penonton, pasti darah dan semangat kita akan terpompa dengan gila, yaaa meski si kiye nggak nyemangatin aku, tapi hanya dengan dilihat kiye  darahku terpompa, geloraku memuncak dalam desiran keringat, waktu itu kiye seperti coklat ice yang membuat sarafku terus bergetar dan terus  menekan adrenalinku hingga menuju puncak, itulah yang kurasakan saat beradu ekting diatas panggung menampilkan catatan akhir sekolah yang dikemas asoy geboy pala lu sotoy oleh ekskul teater, kami nampilin cerita mengenai masa putih abu-abu dengan tokoh2 siswa dan guru SMAku, ceritanya nggak begitu menarik sih, cuman buat lucu-lucuan aja bagi yang merasa dirinya di peranin di atas panggung,
      Selain tampil didepan si kiye, ada lagi sih satu alasan aku sangat bahagia ngikutan di acara ini, selain dapet cuti kerja, acara ini di selenggarakan di warung apung pondok asri,
yap !! WARUNG APUNG PONDOK ASRI sebuah tempat yang pas untuk menyelenggarakan sebuah acara perpisahan dan sebuah alesan yang masuk akal untuk bocah ganteng ikutan ngisi ini acara, MAKANANnya itu loo mem, salah satu alesan kuat untuk aku tampil di acara ini,  emm sebagai pengetahuan umum  aja, bocah ganteng yang selalu tampil kece dan disebut-sebut sebagai man of the year di bonbin ragunan ini(yaitu aku), memiliki sifat sangat mulia yaitu        “makannya banyak”. karena mungkin benar yang ki kambing bodo(h)  bilang “ semakin ganteng orangnya, semakin banyak  makannya/ *ganteng pangkal rakus *  ”
      Semua penonton bertepuk tangan, semua riuh memberikan apresiasi tinggi pada teater yang kami tampilkan dan kami kemas dengan musikalisasi kontenporer perpaduan alat musik tradisional dengan barang-barang bekas, semua senang, kamipun senang, dan dari atas panggung sini bisa kulihat si kiye tersenyum di ujung bangku penonton sana...
   Usai menampilkan pertunjukan teater, kamipun turun, dan balik ke kandang kami di belakang panggung, aku harap si kiye terpuaskan dengan pertunjukan ini, setelah ratusan detik berlalu dan kepala sekolah selesai ngomong di atas panggung, *baidewey aku lupa dia ngomong apa, aku sibuk ngelamunin si kiye  waktu itu* 
    Para hadirin di persilahkan menikmati makanan yang di sediakan, tanpa babibu jigong lu bau, langsung aku mencuri start dan berlari penuh ambisi dari kandang teater di belakang panggung menuju tempat makanan yang di sediakan prasmanan, lagsung saja, hap!! Piring di tangan kiri, sekrop nasi di tangan kanan, tanpa sulap tanpa silit, piringku penuh dengan nasi, sekrop nasi ku tanggalkan, nasi di tangan kiri, dan dengan tangan kanan kosong dan mata stereo, langsung aku mengambil lauk yang tersedia dengan pennuh kenistaan, adapun lauk pauk yang menjadi korban kebringasan nafsu makan orang ganteng diantaranya
1)      Ayam goreng tepung(sejenis kentaki fred ciken getoh)
2)      Rendang dengan kualitas rasa yang nenduang..!!
3)      Gurame bakar
4)      Prekedel udang, eh udang apa cumi ya? Ah yang penting bisa di makan
5)      Capcay bukan sanjai
Makanan sudah di tangan, dengan sesekali menelan ludah, aku mencari tempat duduk yang sepi untuk menikmati makanan ku ini, lalu tiada angin tiada hujan, tiada kentut bersautan upilku juga tidak berguguran, aku melangkah dengan manja dan rupawan menuju tempat duduk sepi yang akan kududuki tiba-tiba dari arah jam dua terdengar suara nyaring wanita penuh keanggunan memanggil namaku “imsa”, hmmm dengan penuh rasa penasaran dan perut masih kelaparan aku mencoba menggerakan otot  sternocleido maztoid yang ada di leherku untuk menoleh dan mencoba mengetahui siapa yang dengan sengaja dan penuh kesadaran memanggil nama bocah kece nan imut ini, setelah menggerakan otot sternocleido maztoid dan tubuhku sudah menghadap arah jam dua kudapati sesosok wanita berkerudung hijau yang tidak asing lagi bagiku, dialah kiye, seekor gadis, eh maksutku sesosok gadis yang dengan sukses membuat aku cepat move on dari mencintai indah, meski kiye tidak pernah melakukan apa-apa, tapi aura yang memancar dari dirinya seakan beresonansi dengan frekwensi yang sama dengan aura yang ku pancarkan, sehingga mengakibatkan bocah ganteng ini menghentikan obsesinya dalam mengejar indah dan langsung memutar haluan  untuk berusaha mendapatkan hatinya si kiye ini ( tsssaah....)
    Dengan memasang wajah lugu, “ehh iya.. ada apa ye??” aku bertanya dengan menggunakan mulutku
“ lagi nyari tempat duduk ya? Ini ada kosong, duduk disini yok?” si kiye ngomong dengan memasang wajah manusia tapi memancarkan aura bidadari

(HIIII HAAAWWW) YEEAAAHHH pucuk di cinta dan aku masih berwujud manusia, seperti tidak percaya apa yang barusan aku dengar, wow si kiye mengajak duduk bareng? Apakah ini tanda tanda kiamat? Apa secara tidak sadar aku memiliki ilmu nyi pelet? Apakah waktu aku tidur semalam, kepala sekolahku membawaku ke korea dan di operasi plastik sehingga wajahku mirip si won?? Atau semua dugaanku itu salah, karena memang dari dulu siwon lah yang mirip aku?, atau mungkinkah sebagai korea lopers, si kiye melihatku sebagai perwujudan si won di indonesia, dan mengajakku duduk bersama berdua?? Hmmm hanya rumput yang bergoyang yang tau.

    Dengan antusias namun berusaha stay cool dan mencoba tidak menggelinjang, aku menerima tawaran duduk bareng itu di iringi smiley senyum di wajahku , “yok J” 
    Ahihihi, ternyata benar yang di katakan pepatah dulu, sebuah batu kalo di tetesin air terus menerus, lama-lama pasti berlubang, begitu pula si kiye, mungkin gara-gara aku sering menetesi dia dengan berbagai jurus pedekate, meski dia anaknya cuek abis, akhirnya aku berhasil melubangi dia( hatinya)
     Kamipun duduk di meja kosong itu dan makan berdua seperti lazimnya dua orang yang saling mencintai melakukan, selama dua windu terakhir, ini adalah salah satu momen pualing indah bagi ku, dengan jarak hanya 0,352 meter aku duduk di sebelah kiri kiye, dan kiye di sebelah kananku, memang senang sih duduk dan makan bareng kiye, tapi itu membuatku terserang penyakit jaim/jaga imej, aku tidak bisa makan dengan penuh kenistaan seperti yang biasa aku lakukan di rumahnya kepsek saat berhadapan dengan lauk pauk sedahsyat ini, di dekat kiye, aku makan dengan menerapkan aturan table manner yang di sertifikasi oleh badan akreditasi cara makan nasional, dengan rupawan aku makan makanan ini sesuap demi sesuap dan sesekali berbincang dengan si kiye manja. Kami terlihat sungguh rockmantis, kami bercanda, kami tertawa, kami makan, dan kami sendawa, sungguh its the best moment i ever feel, sampek-sampek ada yang nggak sengaja lewat dan memperhatikan kami, lalu dengan imut bilang, “ iihhhh kalian romantis banget,.......” bulu kudukku langsung berdiri, mendengar kata-kata dari seorang manusia polos yang melihat keromantisan kami, dan sekali lagi tiada angin tiada hujan tiada kentut bersautan dan nenek-nenek nyimengpun sudah di kuburkan, si kiye tiba-tiba berkata.... “ lho, nggak tau ya? Kan kami pacaran? “ , uwwwwoooohhhh (di kejauhan terdengar erangan bocah ganteng), apakah ini mimpi?, atokah memang benar bahwa tingkat ke-kecean ku melebihi semua anggota personil suju? Sehinga hanya dengan makan bareng aja bisa membuat seorang gadis yang tadinya cuek, merasa nyaman dan menganggap keromantisan ini sebagai hubungan spesial? Atau mungkinkah aku terlalu hiperbola menanggapi ini semua? Hmmm hanya nenek-nenek nyimeng yang tau, yang jelas, saat itu aku sangat amat teramat super duper bahagia, aku seperti pelukis bodoh yang mempunyai segala macam cat dan kuas tapi tidak mampu menggambarkan keindahan yang sedang kurasakan, aku senang sekali, aku bahagia sekali, dan aku tampan sekali, sejenak aku terdiam setelah tersentak mendengar kata-kata yang keluar dari mulut seorang kiye, lalu setelah anak polos yang mengomentari keromantisan kami itu pergi, aku memberanikan diri mencoba keberuntunganku lebih dalam lagi, aku bertanya pada kiye, “pacaran??” aku bertanya dengan memasang muka lugu nan imut, dan si kiyepun mengangguk dan tersenyum, wah apakah ini lampu hijau yang di isyaratkan?? Langsung aku resmikan fenomena itu dengan menembaknya *ambil shotgun*
       
Karena sudah pengalaman, kali ini aku mengutarakannya dengan tanpa keraguan dan kegagapan,
Bocah ganteng(imsa/siwon) : emmm biar resmi, eh kiye,.. kamu mau nggak jadi pacarku? (masih memasang muka polos nan lugu)
Si kiye : iya sa.... (sembari menunjukan senyum pepsodent ke arahku J )

Bocah ganteng(siwon) : hanya bisa tersenyum, tertegun dan menahan kentut mendengar dua kata dan tiga suku kata yang mempunyai sejuta makna bagi aku,yang notabene nya adalah seorang bocah kece, imut, lugu, polos, ganteng, keren dan sedikit gila. Gwakgwakgwak :D
  
 Masih di selimuti rasa......(bersambung)


Minggu, 23 Juni 2013

karena lagi pengen lama2 di sekolahan, aku duduk-duduk di depan kantin sekolahan, sampai akhirnya yang lain dah pulang duluan, namun pucuk di cinta dan celanaku udah nggak basah, ternyata si indah ama satu temennya belum pulang,  jadilah kami hanya bertiga di dalam sekolah, dan inilah saatnya mem, tegangan cinta tak dapat di hindar lagi, kala ku menyapa si indah, seakan meledak detak jantungku karnanya, karena inilah waktu yang tepat untuk menembaknya *ambil shotgun*
    lagsung saja, aku menghampiri indah dan ku usir temannya(baca: memohon untuk membiarkan kami berdua)
     ku tatap mata indah dalam-dalam,(aku serius, ini mata bukan sumur), saat-saat bersejarah akan aku ukir di sini, detik-detik hari penembakan indah, ini harus di catet, di memori imsa, memori paling historic di tahun 2011.
 dengan jantung berdetak kencang, hati yang deg-degan, tangan yang gemetaran, punggung panuan dan pantat jerawatan, ku mencoba mengutarakan perasaaanku padanya,
bocah kece(baca:imsa) : eeeeeehhhhh nn nd ndah, aku mo ng ngomong sama ka  kamu ( dengan mulut gagap, dan punggung masih panuan)
target(baca:indah): mo ngomong apa??
bocah kece(baca:imsa) :eeemmmmm , nnngggg, eeeeee, mmmmm ,((kammmbiiinnggg susah banget sih nyatainnya (ngomong dalem ati))
target(baca:indah) : sebenarnya mo ngomong apa seh sa?
bocah kece(baca:imsa) : (masih menatap matanya, punggung masih panuan, dengan pasrah dan bermantap hati akhirnya ku utarakan) “ ndah , aku suka kamu, mau nggak kamu jadi pacarku, *sejenak jantung berhenti berdetak, dan panu berhenti menampak, menunggu jawaban dari indah *

Kamis, 20 Juni 2013

lanjutan dan koreksi dari naskah sebelumnya

 Hai memori,
Namaku Imsa aku biasa dipanggil iim, Soimun, Kalikesing, dan Tom Cruise,
 ini adalah buku yang berisi ceritaku dalam menghadapi semua kegalauan yang melanda, badai yang menghadang dan sempak yang melayang, dalam menempuh jalan mengejar cita-citaku untuk menjadi pengusaha sukses dan terkenal.
      “Pengusaha sukses dan terkenal.”
 ya... itu adalah ambisi dan cita-citaku, menjadi suami fatin shidqia lubis atau nggak gitu sama diah ayu puspitarini anaknya guru biologiku pas SMA dulu (alah ngarep bangetdotkom) maksudku, aku ingin menjadi pengusaha sukses yang  terkenal seantero galaksi andromeda dan dunia persilatan,itulah cita-citaku, namun perjalanan untuk menjadi pengusaha, ternyata banyak rintanganya mem.