Minggu, 23 Juni 2013

karena lagi pengen lama2 di sekolahan, aku duduk-duduk di depan kantin sekolahan, sampai akhirnya yang lain dah pulang duluan, namun pucuk di cinta dan celanaku udah nggak basah, ternyata si indah ama satu temennya belum pulang,  jadilah kami hanya bertiga di dalam sekolah, dan inilah saatnya mem, tegangan cinta tak dapat di hindar lagi, kala ku menyapa si indah, seakan meledak detak jantungku karnanya, karena inilah waktu yang tepat untuk menembaknya *ambil shotgun*
    lagsung saja, aku menghampiri indah dan ku usir temannya(baca: memohon untuk membiarkan kami berdua)
     ku tatap mata indah dalam-dalam,(aku serius, ini mata bukan sumur), saat-saat bersejarah akan aku ukir di sini, detik-detik hari penembakan indah, ini harus di catet, di memori imsa, memori paling historic di tahun 2011.
 dengan jantung berdetak kencang, hati yang deg-degan, tangan yang gemetaran, punggung panuan dan pantat jerawatan, ku mencoba mengutarakan perasaaanku padanya,
bocah kece(baca:imsa) : eeeeeehhhhh nn nd ndah, aku mo ng ngomong sama ka  kamu ( dengan mulut gagap, dan punggung masih panuan)
target(baca:indah): mo ngomong apa??
bocah kece(baca:imsa) :eeemmmmm , nnngggg, eeeeee, mmmmm ,((kammmbiiinnggg susah banget sih nyatainnya (ngomong dalem ati))
target(baca:indah) : sebenarnya mo ngomong apa seh sa?
bocah kece(baca:imsa) : (masih menatap matanya, punggung masih panuan, dengan pasrah dan bermantap hati akhirnya ku utarakan) “ ndah , aku suka kamu, mau nggak kamu jadi pacarku, *sejenak jantung berhenti berdetak, dan panu berhenti menampak, menunggu jawaban dari indah *

target(baca:indah) : emmm maaf sa, aku gak bisa,
bocah kece(baca:imsa) : *dalam hati berharap, lanjutannya  pasti *gak bisa nolak*
target(baca:indah) : aku masih mau fokus sekolah, dan kamu ku anggap adek kelasku sendiri,
bocah kece(baca:imsa) : *nunduk, diam, nyesek, pengen boker, beradu jadi satu* yaa lu bayangin aja sendiri dah expressi ku kek gimana waktu itu.
target(baca:indah) : maaf ya sa,,,(lalu dia pergi)....
  jedeerrr,, gejolak yang tertahankan, meledak dalam satu kali dentuman, menggelegarkan tangisan kepiluan mendalam yang tak tertampakan nan tersembunyi di lubuk hati yang terdalam di balik punggung yang masih panuan

*hening*
  Bocah yg ke-kece-anya abis(baca:imsa)  : _Aaaaaarrrrrrgggghhhh_ *mati*

Fix ! inilah rasanya nano-nano mem, sedih, galau, nyesek, rame deh, nyesek banget di tolak cinta  pertama mem, eh tunggu dulu, ini cinta pertama nggak seh?  Dulu keknya aku pernah suka cewek lain deh, tapi pas kelas 4SD, itu bisa di kategorikan cinta nggak ya? Kalo bisa, yang pas sd itu, namanya cinta apa? Cinta monyet kah? Cinta kucing kah? Ato cinta landak mowhak berbadan rusa? tapi kalo yang satu ini mungkin memang cinta pertamaku, dan memang pertama kali ini juga aku merasakan banyak hal dalam 1 waktu, aku termenung di dalem sekolahan dan terlintaslah memori yang kemarin-kemarin, pas ku mencoba ngedeketin si indah ini,
     May be, mungkin ini lah rasanya galau yang sesungguhnya mem, aku merasa drop banget waktu itu, hatiku hancur, hancur hatiku, ingin rasanya aku pindah sekolah saja, agar tidak memandang wajah indah lagi, karena sekarang, wajah si indah hanya akan menggalaukan duniaku, jika aku melihat wajah si indah lagi, entah begimana ku menghendel ke galauan ini, setelah berbulan-bulan (baca:2 bulan 5 hari) aku pdkt, berkorban banyak serta aneh aneh, namun malah penolakan yang gua dapet, hmm hatiku serasa di iris-iris, lalu di siram asam klorida, lalu di bakar di api bunsen, lalu di ukep di autoclave dengan tekanan 10 ATM , lalu celupin di NaOH cair, dan akhirnya di reaksikan dengan AgNO3 , itulah gambaran pedihnya hatiku.
 Sumpah mem, aku ingin pindah sekolah saja, aku benci dengan semua ini, benciihhh,, benciiihh deh eike, *mendadak jadi bances*
Kebetulan kemarin keluargaku mau ada urusan di banyuwangi selama 2 minggu, sebenarnya aku gak mau ikut seh, tapi setelah penolakan yang sangat sadis dan memutilasi hatiku ini, membuatku berubah pikiran dan mau ngikut ke banyuwangi. Besoknya aku berangkat, dan sebenarnya hari ini adalah juga bertepatan dengan masuknya sekolah setelah liburan, karena aku nggak masuk, temen-temen, nanyain lewat sms, dan inilah akar dari kesialan baru yang akan terjadi
Temen yang nanyain kabar(tenankab) : ga masuk sa?
Aku: aku mau berhenti sekolah bro, g enak di sekolahan *masih ber-aura galau, dan males ke sekolahan, jadi kata-kataku agak lebay dan dramatis*
(tenankab) : serius kamu berhenti ? *masang muka kepo*
Aku: *males smsan, lagi galau tingkat galaksi andromeda* iya bro L
Dan setelah pembicaraan singkat di sms itu dan aku memang tidak masuk sekolah, memunculkan banyak tanda tanya di kalangan guru2 paporit dan guru2 killer,
-pas ngabsen murid-
Guru yang lagi ngabsen(gugibsen) : imsa?
Temen sekelas : dah berhenti bu !
Gugibsen : hah? Kenapa?
Temen sekelas : *pada gak tau* nggak tau bu,
Gugibsen : *termenung, sedih dan menyayangkan, murid terbaik,terlucu,terimut dan suka ngupil yang selalu aktif ber-ajojing-ria di kelas tiba2 berhenti, *
        Stelah beberapa hari tidak masuk sekolah, hatiku juga dah rada tenang, aku terpikir, “ah kenapa aku begitu lama meratapi penolakan itu?”  akupun masuk lagi ke sekolahan, pas masuk, semua pada histeris, para kaum hawa di kelasku melompat-lompat penuh ke-kepo-an, para kaum adam di kelasku berjingkrak-jingkrak dengan bulu ketek yang menjuntai di sertai ke-kepo-an yang medesah keluar, tak lupa kaum hermaprodit(bences) juga ikut menggelinjang penuh ke ingin tahuan sembari melenguh keras bertanya, mengapa bocah ganteng masuk lagi? Hah, dengan memasang muka sok artis yang biasanya kalo abis keluar dari sidang dan di kerumuni wartawan bilang “sori dori mori no coments”, akupun santai aja dan menanggapinya dengan sok cool gitu,
” santai sobat, imsa yang kadar ke-imutannya masih ori, cuman bercanda kok kemarin, siapa juga yang mo berhentii??” dengan sok cool aku meyakinkan mereka
Lalu bel masuk pun bunyi, *tiiiiittttttttttttt*
Gurupun datang dan ngabsen murid, masih belum menyadari kehadiran bocah ganteng, guru yang lagi ngabsen (gugibsen)pun mulai memanggil nama2 siswa di kelasku dari A-Z ,
Setelah lama nggak masuk aku ingin pas namaku di panggil, aku mau melenguh sekeras-kerasnya sambil menggelinjang, tapi sampai nama yang depannya Z , namaku tak kunjung di panggil juwa,
Dengan memasang muka yang memancarkan aura ke-kepo-an yang luar binasa, aku bertanya.
Bocah imut  : bu , saya kok nggak di panggil??
Gugibsen   : *dengan pesona histeris, dengan muka berbinar-binar dan mata nanar, seakan tak percaya* lho imsa? Kenapa kamu masuk lagi? Katanya kamu sudah berhenti? Nama kamu sudah di coret 2 hari yang lalu di absen ini sama pengurus kelas ?
Hoga hoga yii haaa, wah hebat, namaku sukses di hapus, hiks hiks,, tidak kusangka, buntut dari penolakan itu sampai menghapus namaku. Hmm “sebuah nama sebuah cerita”
Bocah imut : *aku berdiri, muka menatap dalem-dalem mata gugibsen(bukan dalemannya lho) dan suarakupun menggelegar *   badzeenngaaaannn   ,, kenapa begitu? Kan aku cuman bercanda? KENAPA?? Kenapa nama saya di hapus?? Di coret?? Dan di lupakan?? Kenapa namaku tidak di sebut? setidaknya di sebut napa?? Kalo orangnya gak ada, kan tinggal mengheningkan cipta aja? Jangan di hapus dunk???? Ah
Guru itu memandangiku dan  Akhirnya aku berakhir di ruang GURU, di tanyain macam-macam ama guru BP, dan di liatin oleh semua guru yang sedang tidak ngajar dengan penuh ke-kepoan agar tidak ketinggalan update berita terbaru tentang bocah imut, yang suka melihara mar mut, kalo memandang wajahnya bikin hati cenat cenut dan mantan dari dhea imut , *si imsa*



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

abis baca, komen yeee